Apa itu Omicron? bagaimanakah cara mengatasinya?, mari kita simak!
Omicron merupakan virus corona SARS-CoV-2 yang namanya berdasarkan dari alphabet asal Yunani jenis varian ke-13, berada dalam sistem klasifikiasi variant of concern serta variant of interest WHO. Saat ini Omicron menjadi momok bagi setiap warga Negara Indonesia dan sekitarnya.
Diketahui varian Omicron pertama kali ditemukan di wilayah Afrika Selatan pada 9 November. Sedangkan di Indonesia pada hari Kamis, tanggal 16 Desember 2021 info dari Kementerian Kesehatan yang mengabarkan adanya satu pasien positif Covid-19 yaitu jenis varian Omicron. Kabar tersebut bertambahny daftar negara yang teridentifikasi kasus Covid-19 Omicron, salah satunya Negara Indonesia. Sampai bulan Desember 2021, WHO mengabarkan info kasus Covid-19 Omicron sudah menyebar ke 77 negara. Untuk Negara tetangga sebelum Indonesia, kasus Covid-19 Omicron sudah lebih awal terdeteksi di daerah negara tetangga yaitu Australia, Malaysia, dan Singapura.
Ciri-ciri Covid-19 Omicron sebagai berikut :
- Flu
Ciri-cirinya antara lain yaitu Flu, yang sering dialami pada penderita Covid-19 Omicron. Tetapi, sulit untuk bedakan sakit Flu dengan gejala Covid-19 Omicron dengan sakit biasa yang sering terjadi disaat cuaca dingin.
- Sakit kepala
Sakit kepala merupakan ciri-ciri yang sering terjadi pada penderita Covid-19 Omicron. Pada umumnya, sakit kepala timbul diawal. Keluhan sakit kepala berbeda dengan sakit kepala biasanya, sakit kepala untuk penderita Covid-19 Omicron terasa nyeri, berat, berdenyut, dan serasa menusuk di kepala. Sakit kepala pada pasien Covid-19 Omicron berlangsung cukup lama, lebih tiga hari dan sulit diatasi dengan obat pereda rasa sakit
- Bersin-bersin
Ciri-ciri lain penderita Covid-19 Omicron ialah bersin-bersin. Sama kayak flu, bersin yang menderita Covid-19 Omicron juga sulit membedakannya dengan penyakit yang biasanya. Ketika hidung ngeluarin cairan, intensitas bersin menjadi meningkat.
- Sakit bagian tenggorokan
Ciri-ciri lainnya pada pasien Covid-19 Omicron yaitu sakit tenggorokan. Sakit tenggorokan biasanya timbul pada orang dewasa dan selama kurang lebih 5 hari. Akan tetapi beda dengan sakit radang tenggorokan yang biasanya selama lebih dari 5 hari.
- Tubuh mengalami Kelelahan
selanjutnya ciri-ciri lain menderita Covid-19 Omicron yang sering dilaporkan ialah merasa kelelahan. Akan tetapi berbeda dengan kasus Covid-19 varian Delta, kelelahan akibat gejala Omicron berbagai macam jenis. Untuk Covid-19 Delta, penderita mengalami kelelahan yang sangat berat. Sedangkan penderita Covid-19 Omicron ada yang merasa kelelahan yang berat dan ringan juga.
Cara mencegah terhindar dari Covid-19 Omicron
Berikut ini ada beberapa tIps cara mencegah Covid-19 Omicron menurut WHO :
1. Saling jaga jarak
Salah satu cara mencegah Covid-19 ialah dengan jaga jarak fisik minimal satu meter dari orang lain, begitu pula dengan varian baru Omicron. Menjaga jarak dengan jarak 1 meter dapat terhindar dari penularan Covid-19 Omicron. Biasanya penularan tersebut melalui cairan dari mulut ketika berbicara.
2. Pakai masker yang tepat
Pakai masker memberi perlindungan dari seluruh varian virus corona. WHO terus memberi rekomendasi pemakaian masker di tempat umum outdoor maupun indoor yang sedang melakukan aktivitas publik. Pemakaian masker harus dipakaikan oleh semua orang dengan minimal umur di atas dua tahun. Selain itu juga didukung dengan vaksinasi setiap orang untuk menjaga kekebalan tubuhnya.
3. Membuka jendela ruangan
Membuka jendela pada ruangan dapat meningkat sirkulasi udara dalam ruangan. Ruangan yang memiliki sirkulasi udara yang lancar dapat meminimalisir penularan Covid-19 Omicron. Disarankan juga untuk menghindari berada di dalam ruangan yang tertutup, minimal harus ada jendela atau ventilasi yang terbuka.
4. Mencuci tangan
Hal lain yang perlu dilakukan yaitu rutin cuci tangan dengan sabun dan air. Selain itu juga rutin memakai disinfektan agar dapat membunuh virus corona dan jenis lainnya, termasuk juga Omicron. Lakukan kebiasaan mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas.
5. Menerapkan etika ketika bersin dan batuk
Ketika sedang bersin dan batuk, biasakan untuk tutup mulut menggunakan tisu lalu buang tisu ke tempat sampah. Apabila tidak ada tisu, tutup mulut dengan siku tangan. Hal ini dilakukan agar bersin dan batuk tidak menyebar lewat udara.
6. Lakukan vaksinasi Covid-19
Varian Covid-19 Omicron diduga dapat mengurangi kekebalan tubuh yang sudah terbentuk setelah di vaksin. WHO menegaskan vaksin Covid-19 dosis penuh salah satu cara terbaik untuk mencegah Omicron dan mengurangi tingkat parahnya terinfeksi virus. Adapun bagi yang rentan terhadap Covid-19, diharapkan segera mendapatkan vaksin booster untuk menjaga kekebalan tubuhnya.
Tindakan yang perlu dilakukan apabila terinfeksi Covid-19 Omicron
1. Tes deteksi virus
Untuk mendeteksi terinfeksi virus Corona atau tidak, langkah awal yaitu menghubungi layanan kesehatan. Untuk pertama kalinya, cukup tes antigen. Apabila hasilnya positif, lanjutan tes PCR. Adapun untuk Tes antigen hanya bisa mengetahui bila terjadi infeksi virus corona, tetapi tidak bisa mendeteksi varian. Jika tes PCR bisa diketahui deteksi jenis variannya tersebut jenis Omicron dan sebagainya
2. Isolasi mandiri
Apabila Anda memiliki beberapa gejala seperti yang disebutkan ciri-ciri diatas, langkah awal yang harus Anda lakukan ialah isolasi mandiri untuk mencegah penularan kepada orang lain. Isolasi mandiri dapat dilakukan di rumah, harus pisah ruangan dengan anggota keluarga lainnya. Jangan lupa selalu pakai masker standar medis ketika sedang isolasi mandiri.
Cara mengobati Covid-19 Omicron
Adapun menurut WHO, yang harus menjalani perawatan di rumah sakit hanya untuk pasien yang menderita parah, sedangkan untuk penderita yang ringan bisa lakukan perawatan di rumah saja. Dari beberapa metode cara mengobati Covid-19 selama ini ada yang masih efektif untuk penyembuhan infeksi Omicron. Akan tetapi ada juga cara pengobatan dengan obat-obatan lainnya yang masih dikaji, agar efektif atau tidak obat tersebut.
- Kortikosteroid
Kortikosteroid merupakan obat yang adanya kandungan hormon steroid yang bermanfaat untuk menambah hormon steroid di dalam tubuh jika dibutuhkan, dan dapat meredakan peradangan, dan menekan kerja sistem kekebalan tubuh secara berlebih. Namun pemakaian kortikosteroid sintetis harus tetap diawasi oleh dokter karena bisa timbul adanya efek samping seperti meningkatnya tekanan darah dan kadar gula darah pada tubuh. - Obat Penghambat reseptor interleukin-6
Adapun WHO menginfokan penggunaan obat penghambat reseptor interleukin-6 yang berguna menyembuhkan Covid-19 pada Juli 2021. Sampai sekarang, obat ini masih efektif untuk pasien Covid-19 varian apapun. Namun pemakaiannya harus dalam pengawasan dokter.